cheapest car insurance, cheap auto insurance, cheap auto insurance, CREDIT CARD, TIRTO.ID, CHEAP CAR INSURANCE, CAR INSURANCE, HAIR beautiful, hosting, kartu kredit bca, kartu kredit mandiri, kartu kredit BNI, forex, SAHAM, FBS, kartu kredit mega, kartu kredit CIMB,
Jane Plant didiagnosis kanker pada usia 42 tahun. Jane mengalami empat kali kambuh sebelum akhirnya mampu menyingkirkan penyakitnya tersebut. Rahasia pemulihan dirinya adalah melakukan perubahan drastis. Jane mengadopsi gaya hidup dan pola makan sehat. Ternyata ada yang mengawali kisah Jane mengubah gaya hidupnya.
Suami Jane berkerja di China ketika dirinya didiagnosis kanker untuk pertama kali. Suami Jane mulai meneliti mengapa kejadian kanker sangat rendah di China.
Dia tahu bahwa orang-orang di China memiliki diet rendah lemak dan kaya serat yang sangat penting dalam memerangi kanker payudara. Selain itu, ternyata orang-orang di China tidak banyak minum susu.
Sementara itu, Jane terus menerima beberapa kartu dan surat-surat. Mereka tidak bisa berhenti bercanda tentang supositoria herbal untuk menyembuhkannya. Tapi, Jane bertanya-tanya apa yang melindungi wanita China dari kanker payudara.
Saat ia memeriksa masalah ini erat dengan latar belakang ilmiah, Jane dan suami mencoba untuk sampai pada penjelasan logis. Dengan menerapkan metode penelitian, mereka menghitung persentase lemak dalam diet.
Jane dan suami-nya menyadari bahwa, pada 1980-an diet China rata-rata memiliki hampir 14 persen kalori dibandingkan diet Barat yang memiliki sekira 36 persen lemak. Sekarang, Jane masih akan makan diet rendah lemak dan diet kaya serat, bahkan sebelum mengembangkan kanker.
Seperti suaminya, Jane mencoba untuk tidak makan produk susu. Jane mulai memikirkan untuk seperti teman-teman-nya di China yang percaya bahwa susu untuk bayi saja. Bahkan, orang-orang China merasa aneh melihat seluruh dunia terobsesi dengan produk susu. Bahkan, orang-orang China juga akan menolak puding dengan es krim.
Ternyata, lebih dari 70 persen populasi di dunia tidak bisa mencerna gula pada susu, yaitu laktosa. Jane telah memakan tidak hanya susu skim dan keju rendah lemak sebagai sumber utama protein, tetapi juga daging sapi cincang tanpa lemak. Selain itu, Jane juga makan yoghurt organik untuk membantu pencernaan dan mengembangkan bakteri baik di usus.
Tapi, pada tahun 1989, Dr Daniel Cramer dari Universitas Harvard telah menarik kesimpulan adanya hubungan antara konsumsi yoghurt dan kanker ovarium pada ratusan wanita.
Hal ini membuat Jane menyerah mengonsumsi yoghurt dan beberapa produk susu lainnya. Bahkan, beberapa produk susu seperti biskuit dan kue. Makanan seperti kedelai, zaitun dan minyak bunga matahari, margarin juga dihindarinya.
Pada saat Jane mengalami kekambuhan kanker yang kelima, ia memperhatikan bahwa benjoan-nya tetap dengan ukuran yang sama, meskipun menjalani kemoterapi. Tapi, setelah tidak mengonsumsi produk susu, ukuran benjolan kanker-nya menyusus hari demi hari. Hanya dalam 2 minggu selesai kemoterapi, benjolan mulai terasa gatal, melembut dan menyusut.
Terlepas dari menghindari produk susu, Jane mulai berlatih meditasi selama satu jam setiap hari. Akhirnya, benjolan lenyap, dokternya pun tercengang. Meskipun pada awal dokter-nya skeptis, sekarang ia menyarankan pasien kanker untuk menghindari produk susu juga. Demikian sebagaimana dilansir dari Momjunction, Jumat (12/8/2016)